100100 Voting: 999,879,658

Tari Cahya Nirakila, Membangun Kesadaran Bahaya Merapi melalui Tari


Beragam cara dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat terkait bahaya letusan Gunung Merapi. Salah satunya, dengan media tari, seperti dilakukan seorang seniman di Sleman, Propinsi DIY. Dirinya menciptakan sebuah tari yang diberi judul "Cahya Nirakila", untuk menyadarkan masyarakat setempat agar senantiasa siap dan waspada, karena, berada di wilayah rawan bencana.

Tari Cahya Nirakila, diciptakan oleh seorang seniman bernama Eko Ferianto, ini diawali dengan adegan berisi kegiatan dan aktivitas sehari-hari warga di lereng Merapi. Seperti berkebun, bertani, menambang pasir dan sebagainya. Tak hanya orang dewasa, dalam tarian ini juga digambarkan keceriaan anak-anak dalam menikmati keseharian di lereng Merapi. Seperti, bermain, bersendau gurau dengan teman dan sebagainya. Adegan awal ini dengan jelas menggambarkan keharmonisan warga Merapi dengan sesamanya dan alam sekitar, meski gunung tersebut dikenal sebagai gunung berapi paling aktif di dunia.

Namun, keharmonisan ini menjadi terusik, saat terjadi goncangan gempa bumi yang mengawali letusan Merapi. Kondisi ini membuat warga menjadi panik dan pontang-panting untuk menyelamatkan diri. Tak ayal, jeritan dan tangis pun terus terdengar.

Kepanikan warga menjadi bertambah, saat gunung Merapi mulai meletus dan menyemburkan awan panas serta lahar. Dalam tari ini, letusan Merapi digambarkan dengan munculnya sebuah raksasa berwajah seram dan tampak marah. Akibatnya, korban jiwa pun berjatuhan. Harta benda pun melayang.


Kepanikan menjadi reda, setelah timbul kesadaran masyarakat lereng Merapi, bahwa bencana tersebut bukanlah sebuah hukuman, namun, lebih sebagai peringatan dari Tuhan Yang Maha Kuasa, agar segera memperbaiki diri. Munculnya kesadaran ini dilambangkan dengan peringatan yang diberikan oleh seorang anak kecil dari atas patung raksasa tersebut. "Tari ini memang dilahirkan sebagai upaya membangun kesadaran masyarakat terkait bencana letusan Merapi," kata Eko Ferianto.

Dalam penampilan pertamanya di Lapangan Denggung, Sleman, minggu petang (15/5), menurut Eko, tari ini dibawakan oleh sekitar 80 penari dari sejumlah sanggar dan sekolah di Sleman. "Kami mulai latihan bulan April lalu," tambahnya. Diharapkan, tari ini bisa memberikan inspirasi bagi warga lereng Merapi agar senantiasa siap dan waspada, karena, mereka memang berada di wilayah rawan bencana. Selain menimbulkan decak kagum, penampilan tari ini juga sempat menimbulkan keharuan sebagian penonton yang menyaksikannya. (*)
Read More..
"Tari Cahya Nirakila, Membangun Kesadaran Bahaya Merapi melalui Tari" was posted by: World Spy blogs, under category pentas tari and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/05/tari-cahya-nirakila-membangun-kesadaran.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Sunday, May 15, 2011, 4:44 AM.

Tari Kolosal “Cahya Nirakila” Akan Meriahkan Peringatan Hari Jadi Sleman

Puncak acara peringatan Hari Jadi Kabupaten Sleman ke 95 bakal dilangsungkan Minggu, 15 Mei 2011 mulai pukul 14.00 WIB di kawasan lapangan Denggung Sleman. Disamping kirab budaya acara akbar kebanggaan masyarakat Sleman tersebut juga akan disuguhkan sebuah repertoar tari kolosal bertajuk “Cahya Nirakila” yang diperagakan 80 orang penari.
Adapun kirab bregada yang memeriahkan puncak acara Hari Jadi Kabupaten Sleman tersebut ada 4 (empat) titik start, yakni dari Pendapa Ambarrukmo dengan 4 kelompok bregada, dari Pendapa Parasamya 5 bregada yang mengawal Pusaka Tombak “Kyai Turunsih”, dari Grojogan yang menurut rencana sebagai Jl. Gito Gati ada 17 bregada yang berasal dari bregada-bregada upacara adat dan tradisi budaya dan dari Stadion Tridadi sebanyak 56 bregada berasal dari instansi pemerintah daerah Kabupaten Sleman yang meliputi Kecamatan, Kantor, Dinas, Badan serta BUMD. Kesemua bregada tersebut kemudian menuju satu titik kawasan di Lapangan Denggung untuk pelaksanaan upacara.
Menurut Kepala Bidang Kesenian Disbudpar Sleman Edy Winarya, S.Sn repertoar tari “Cahya Nirakila” yang diperagakan oleh 80 orang penari diperkirakan akan menyedot perhatian pengunjung dan wisatawan serta masyarakat disekitarnya karena dipadukan dengan konsep pengadegan yang cukup menarik. Pengadegan diawali dengan kegiatan dan aktivitas masyarakat di lereng Merapi berupa berkebun, bertani, menambang pasir, dan sebagainya. Aktivitas tidak hanya yang dilakukan oleh orang dewasa, namun juga anak-anak yang bersenda gurau, bermain berbagai permainan tradisional dengan gerakan dinamis yang menggambarkan keceriaan.
Kesibukan masyarakat dan keceriaan anak-anak serasa terusik ketika kemudian terjadi goncangan gempa bumi yang mengawali terjadinya erupsi Merapi. Kondisi tersebut membuat semua menjadi panik dan pontang-panting untuk menyelamatkan diri. Kemudian terjadilah erupsi dan semburan awan pas yang meluluh lantakkan lereng Merapi yang menimbulkan kegundahan dan penderitaan warga masyarakat akibat hilangnya harta benda dan sanak saudara.
Waktu terus berlalu, sadar akan makna bencana. Bukan sebagai hukuman namun sebagai peringatan agar senangtiasa bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Berhati-hati, waspada dan semangat untuk bangkit dalam menapaki kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Dengan demikian repertoar tari “Cahya Nirakila” dapat memberikan inspirasi positif bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya di lereng Merapi.-

Sleman, 10 Mei 2011
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Sleman



Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA


Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website  : www.tourismsleman.com,
Demikian dikatakan Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Aji Wulantara, SH, Selasa 10 Mei 2011 di kantornya Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman. Aji menambahkan bahwa repertoar tari “Cahya Nirakila” menggambarkan semangat dan harapan untuk bangkit dan menapaki kehidupan baru yang lebih gemilang. Tarian tersebut merupakan penggambaran kondisi sosial ekonomi warga masyarakat Sleman khususnya di lereng Merapi yang tahun 2010 silam mengalami keterpurukan akibat erupsi Merapi.
Read More..
"Tari Kolosal “Cahya Nirakila” Akan Meriahkan Peringatan Hari Jadi Sleman" was posted by: World Spy blogs, under category pentas tari and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/05/tari-kolosal-cahya-nirakila-akan.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Wednesday, May 11, 2011, 3:30 AM.

Pergelaran Tari "Untukmu Penghiasku"

Digelarnya pementasan ini untuk mengenang dan peringatan 1000 hari wafatnya KRT Pangarsobroto. Selain semasa hidupnya beliau merupakan pembina tari, beliau tecatat sebagai PNS di Dinas Kebudayaan Propinsi DIY. Selain menjadi abdi dalem kraton, KRT Pangarsobroto juga menjadi Pengageng 2 KHP Kridha Mardawa Kraton Ngayogya.

Acara akan dilaksanakan pada Jumat, 15 April bertempat di nDalem Pujokusuman, Yogyakarta. Acara dimulai pukul 19.30 WIB.

Ada tiga materi tarian karya R.Sudarmo Sumekta yang akan ditampilkan pada acara ini, ketiga tari tersebut adalah : Beksan Paka, Klana Topeng Gagah, dan Beksan Paba

~~Acara ini Terbuka Untuk Umum & Gratis~~


PETUNJUK LOKASI ACARA:
Dari Pojok Beteng Wetan keutara, kira-kira 50 meter ada gapura timur jalan, masuk dan ikuti jalan itu, lokasinya sebelah utara pasar Pujokusuman.


Salam Budaya
Pimpinan Produksi
Acara Pergelaran Tari "Untukmu Penghiasku"

(Ali Nur Sotya Nugraha) (*)
Read More..
"Pergelaran Tari "Untukmu Penghiasku"" was posted by: World Spy blogs, under category pentas tari and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/04/pergelaran-tari-penghiasku.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Wednesday, April 13, 2011, 2:05 AM.

Jagongan Wagen Edisi Januari 2011

Senin, 31 Januari 2011
Pukul: 19.30 WIB
 
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja
Dusun Kembaran RT o4, Kel. Tamantirto
Kec. Kasihan, Kab. Bantul - DIY
 
Terbuka untuk umum, tanpa tiket masuk (gratis)
Sebelum dan setelah pememntasan, tersedia minuman hangat cuma-cuma
 
Edisi bulan Januri 2011 ini, JW akan menghadirkan pementasan tari yang menyajikan potensi karya hidup manusia kesenian di bidang seni tari. Pementasan tersebut akan ditampilkan oleh para pelaku seni kesenian yang memiliki pengalaman gerak hidup dan makna gerak hidup tubuh, berbasis pada potensi gerak hidup manusia seni tari.
 
Judul JW Edisi Januari 2011 ini adalah:
 
MAKIN berGERAK MAIN BANYAK
 
 
Pementasan program Jagongan Wagen dilaksanakan setiap bulan 1 (satu) kali di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK), dan terbuka untuk umum (tanpa tiket masuk).
 
Pementasan program jagongan Wagen ini diselenggarakan berkerjasama dan didukung oleh Bakti Budaya - Djarum Foundation.
 
 
 
Yayasan Bagong Kussudiardja (YBK) is a non-profit organization established in 2007 to manage Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) as a performing arts center that advocates the arts as a medium for inclusive dialogue and learning. Serving artists and the general public, PSBK cultivates learning processes through and about the arts by presenting works of artists, facilitating their professional development, and devising programs that increase community engagement with the arts. 
 
Address:
Dusun Kembaran RT 04, Kelurahan  Tamantirto
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
Yogyakarta - Indonesia
 
Tel/fax             :  62 - 0274 - 414 404
E-mail              :  info@ybk.or.id
Website           :  www.ybk.or.id
 Facebook        : http://www.facebook.com/padepokansenibagongkussudiardja
Read More..
"Jagongan Wagen Edisi Januari 2011" was posted by: World Spy blogs, under category pentas tari and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/01/jagongan-wagen-edisi-januari-2011.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Thursday, January 27, 2011, 7:00 AM.
 
© 2012 World Spy
Is Hosted by Blogger