Warga Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah, sudah puluhan tahun menggantungkan hidup dari membuat aneka kerajinan berbahan kain, seperti sarung, seprai, dan taplak meja dan lain-lain. Namun akhir-akhir ini warga kerap dipusingkan dengan masalah limbah benang dan kain perca.
Berawal dari keprihatinan itulah, seorang seniman bernama Mulyo Sardono mencoba memanfaatkan limbah benang dan kain perca menjadi barang bernilai ekonomis. Berbekal kemampuan melukis, Mulyo menggunakan sisa benang dan kain perca tersebut sebagai media melukis.
Awalnya memang tidak mudah. Namun berkat ketekunannya Mulyo akhirnya mampu menciptakan karya berestetika tinggi, seperti lukisan Dewi Kwan In, berbagai binatang dan cerita pewayangan. Dibanding lukisan dengan media cat, lukisan benang dan kain perca ini lebih hidup karena obyeknya terlihat timbul. Untuk menyelesaikan satu lukisan Mulyo membutuhkan waktu dua hingga tiga pekan.
Warga setempat sangat antusias dengan kreativitas Mulyo karena dianggap bisa mengurangi limbah di kawasan itu. Namun Mulyo mengaku kesulitan mengembangkan hasil karyanya karena terbentur masalah modal.
sumber: liputan6.com/ wiwik susilo