Prihatin dengan nasib para orang dengan HIV/Aids atau Odha, seorang perajin obat herbal di Sukoharjo, Jawa Tengah, sejak 4 tahun terakhir, berupaya keras membuat obat untuk menyembuhkan penyakit mereka. Dengan memanfaatkan tumbuhan yang banyak terdapat di sekitar rumah, perajin bernama Hendra Yauw, akhirnya, mampu menghasilkan obat yang bisa mengembalikan kekebalan tubuh penderita HIV/Aids. Sejumlah penderita di tanah air pun sudah berhasil disembuhkan setelah mengkonsumsi obat temuannya tersebut.
Tanaman liar, seperti anting-anting, sambiloto, kumis kucing, sirih, kunir dan sebagainya mungkin banyak terdapat di sekitar rumah kita. Bahkan, tanaman ini seringkali hanya kita buang, karena, dianggap mengganggu keindahan lingkungan.
Namun, bagi Hendra Yauw, perajin obat herbal di Jalan Seruni B X-9 Solobaru, Sukoharjo, Jawa Tengah, tanaman-tanaman seperti itu justru bisa menjadi penyelamat bagi para penderita HIV/Aids. Selama ini, obat bagi penderita HIV/Aids memang belum ditemukan, sehingga, seringkali harus berujung pada kematian.
Berawal dari keprihatinan terhadap nasib para ODHA, sejak 4 tahun terakhir, Hendra pun giat melakukan penelitian untuk mencarikan obat bagi mereka. Penelitian tak kenal lelah itu pun akhirnya membuahkan hasil, karena, sebuah formula khusus sudah ditemukannya sebagai alternatif penyembuhan bagi penderita HIV/Aids.
Selain bahan-bahannya diambil dari berbagai tanaman liar di sekitar rumah, cara pembuatan obat ini pun sangat sederhana. Pertama, ambil tanaman obat yang diperlukan, seperti temu lawak, sambiloto, daun pejagan dan sebagainya. Lalu ambil daunnya dan keringkan. Setelah kering, berbagai bahan tersebut langsung dicampur dan digiling. "Hasil gilingan berupa serbuk inlah yang kemudian dimasak dan dijadikan bahan pembuatan obat untuk penderita HIV/Aids",kata Hendra. "Agar lebih mudah mengkonsumsi, serbuk ini pun dimasukkan dalam kapsul-kapsul kosong," tambahnya.
Sebelum diujicoba pada para penderita HIV/aids, Hendra pun menghubungi pihak-pihak terkait untuk meneliti obat temuannya. Hasilnya, selain rekomendasi dalam Balai Pengawasan Obat dan Makanan, obat tersebut juga dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh Universitas Gajahmada Yogyakarta, setelah melakukan uji toksisitas.
Namun, Hendra mengakui, cara kerja obat ini hanya mengembalikan kekebalan tubuh penderita HIV/Aids agar tidak mudah terserang penyakit dan bukan membunuh virus HIV/Aids. Meski begitu, sejumlah ODHA mengakui terus mengalami perkembangan membaik setelah mengkonsumsi obat ini, seperti dikemukakan seorang ODHA dari Wonogiri dan Jakarta.
Karena belum mampu membunuh virusnya, hendra mengaku, akan terus melakukan penelitian untuk meningkatkan khasiat obat temuannya. Ia berharap, para penderita HIV/Aids tidak lagi pesimis dalam menghadapi hidup dengan penyakit yang dideritanya, karena, masih ada harapan untuk sembuh seperti sediakala.(BK)