Upacara adat saparan Bekakak kembali akan digelar Jumat 21 Januari 2011pukul 14.00 WIB di Desa Ambarketawang Gamping Sleman. Pelaksanaan upacara adat Saparan Bekakak kali ini sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dimeriahkan dengan pasukan “Ogoh-Ogoh” dan “Gendruwo”. Demikian diungkapkan Ketua I Panitia Frans Haryono, Senin 17 Januari 2011 di Desa Ambarketawang Gamping.
Haryono menambahkan bahwa pelaksanaan upacara adat diawali pada Kamis sore 20 Januari 2011 pukul 17.00 WIB dengan kenduri di rumah dukuh Gamping Kidul dilanjutkan pada malam harinya dilakukan pengambilan Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari dipimpin oleh lurah Magersari dari Umbul Tlogosari dibawa dalam bentuk kirab budaya menuju kademangan Ambarketawang bersama dengan Bekakak dengan dikawal oleh prajurit Wirosuto dari Gamping Tengah. Untuk selanjutnya dilakukan upacara midodareni dan kenduri di Balai Desa Ambarketawang dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Suryono.
Jum’at 21 Januari 2011 mulai pukul 11.00 WIB diawali dengan uyon-uyon atau karawitan dari padukuhan Kalimanjung. Pada pukul 14.00 WIB Bekakak, Tirto Dono Jati dan Tirto Nyi Mayangsari diarak menuju lapangan Kademangan Ambarketawang untuk mengawali prosesi acara. Pukul 14.30 WIB dipentaskan fragmen dengan lakon “Prasetyaning Aang Abdi”, dilanjutkan dengan prosesi kirab yang didukung oleh bregada utama, yaitu Bregada Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Kidul, Gamping Lor, Sanggar Dwijo Premana dari Banyuraden menuju petilasan di Gamping Kidul dan petilasan Gunung Gamping di Tlogo untuk dilakukan penyembelihan bekakak.
Kepala Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Drs. Untoro Budiharjo mengatakan bahwa upacara adat Saparan Bekakak merupakan event besar yang telah masuk dalam kalender event Kabupaten Sleman maupun Propinsi DIY. Bahkan gaungnya sudah menasional, sehingga kehadirannya sangat dinanti-nantikan warga Yogyakarta dan Jawa Tengah, bahkan oleh wisatawan luar daerah serta mancanegara yang sedang berada di Yogyakarta. Dalam hal ini pula pihaknya mengharapkan agar para pengunjung dan wisatawan untuk tertib ketika kirab, sehingga tidak menggangu pelaksanaan kirab tersebut.
Mengingat pelaksanaannya menggunakan jalur transportasi umum, maka sudah barang tentu pelaksanaan upacara adat ini sedikit banyak mengganggu pengguna jalan. Oleh karenanya, pihaknya minta maaf kepada masyarakat umum khususnya para pengguna jalan di jalur yang terpaksa ditutup sementara untuk pelaksanaan kirab, termasuk sebagian ruas jalan "ring-road" (jalan lingkar) barat dan sebagian ruas jalan Wates yang digunakan sebagai jalur kirab.-
.-
Sleman, 17 Januari 2011
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Drs. Untoro Budiharjo
SMS Hotline: Wasita HP. 085743961968
Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website : www.tourismsleman.com,
Email/FB : prtourismsleman@yahoo.co.id