Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY Tazbir, SH, M.Hum, Senin 13 Juni 2011 melalui saluran telepon. Tazbir menambahkan bahwa maksud dan tujuan dilaksanakannya festival reog dan jathilan se DIY tersebut adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan nilai seni tradisi sebagai salah satu aset budaya, sebagai wahana berekspresi dan berkreasi bagi pelaku seni budaya dan untuk memberikan sajian atraksi kepada wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Sedangkan menurut Ketua Panitia Festival Reog dan Jathilan se DIY Moh. Haliem, SH, festival kali ini mengambil tema “Pengembangan kesenian tradisional sebagai aset wisata budaya yang beranjak pada kearifan lokal”. Kali ini panitia menyediakan uang pembinaan sejumlah Rp.20.000.000 dengan perincian Juara I Rp.5.000.000, trophy dan piagam, Juara II Rp.4.000.000, trophy dan piagam, Juara III Rp.3.500.000, trophy dan piagam, Juara Harapan I Rp.3.000.000, trophy dan piagam, Juara Harapan II Rp.2.500.000, trophy dan piagam, dan Juara Harapan III Rp.2.000.000, trophy dan piagam.
Peserta festival berjumlah 12 kelompok yang terdiri atas 6 kelompok reog dan 6 kelompok jathilan. Secara rinci ke 6 kelompok reog adalah Seneng Bareng (Kabupaten Kulon Progo), Bergodo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Langen Budoyo (Kabupaten Bantul), Suroyodo dan Sri Kuncoro (Kabupaten Sleman), dan OMM 114 (Kota Yogyakarta). Sedangkan ke 6 kelompok jathilan meliputi Aryo Penangsang (Kabupaten Kulon Progo), Kusumo Turonggo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Arumsari (Kabupaten Bantul), Kudo Mudo Satrio dan PKJS (Kabupaten Sleman), dan Satrio Mudo Budoyo (Kota Yogyakarta).
Penilaian festival reog dan jathilan tersebut meliputi aspek kesesuaian tema, nilai edukasi, penyajian, kreatifitas, atraksi, harmoni/keselararasan. Adapun juri berasal dari pakar dan praktisi profesional dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Propinsi DIY.
Secara terpisah Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Aji Wulantara, SH mengungkapkan bahwa pihaknya mengharapkan berbagai event yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman maupun pihak-pihak lain dapat menghidupkan kembali gairah kepariwisataan dikawasan tersebut yang pada gilirannya dapat meningkatkan sektor perekonomian pasca terjadinya erupsi Merapi.
Aji juga mengharapkan segenap warga masyarakat Kaliurang agar meningkatkan gairah dan semangat serta persaingan positif. Disisi lain agar sektor kepariwisataan di Kaliurang lebih kuat lagi diharapkan agar menjalin keterpaduan antara berbagai komunitas yang ada dikawasan tersebut diantaranya pengelola pondok wisata, jasa boga, pedagang asongan, pokdarwis, dsb.-
Sleman, 13 Juni 2011
Kepala Seksi Dokinfo Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sleman
Wasita, SS, MAP
SMS Hotline: Wasita HP. 085743961968
Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website : www.tourismsleman.com,
Email/FB : prtourismsleman@yahoo.co.id