100100 Voting: 999,879,658

Museum Dapur Tradisional dari Keprihatinan Maraknya Makanan Instan

Berawal dari keprihatinan terkait maraknya makanan instan, belakangan ini, seorang warga di Sleman, DIY, menggagas berdirinya sebuah museum yang cukup unik, yaitu Museum Dapur Tradisional. Tak kurang dari 280 koleksi alat dapur tradisional dipajang dalam museum ini, sebagai bentuk pembelajaran dan menggugah kembali semangat kaum perempuan untuk memasak sendiri makanan bagi keluarganya.



Inilah Museum Dapur Tradisional, yang terletak di komplek desa wisata Kembangarum, Donokerto, Turi, Sleman, DIY. Memasuki museum ini, pengunjung seakan dibawa pada suasana dapur masa lalu beserta aktivitas memasak di dalamnya. Tidak ada peralatan dapur modern, seperti blender, kompor gas, mixer dan sebagainya, yang banyak dijumpai di dapur-dapur keluarga modern, saat ini.

Untuk memasak pun hanya digunakan dua tungku api, dengan menggunakan bahan bakar dari kayu dan bambu bekas. Tidak semudah memasak dengan kompor gas memang, karena, diperlukan kesabaran dan ketrampilan tersendiri dalam menjaga nyalanya api. Misalnya, dengan menambahkan kayu bakar atau meniup bara api dengan semprong atau potongan bambu, jika api hendak padam. Namun, bagi ibu-ibu di masa lalu, cara ini dianggap sebagai seni tersendiri dalam memasak.

Makanan yang dibuat pun bukan makanan-makanan modern ala barat, namun, makanan-makanan masa lalu asli pedesaan yang saat ini sudah makin ditinggalkan. Seperti tempe bacem, lodeh dan sebagainya. Semua bumbu dan bahan makanan diolah dengan alat-alat dapur tradisional, sehingga, membutuhkan proses yang lebih teliti, dengan melibatkan perasaan dan perhitungan yang cermat.

“Tak kurang dari 280 koleksi alat dapur tradisional dipajang dalam museum ini, seperti ikrik, parut, tambir dan sebagainya, yang sebagian besar terbuat dari bamboo, “ Kata Heri Kustriatmo, sang penggagas. Sejak awal, museum ini memang digagas, menyusul keprihatinan makin punahnya berbagai alat dapur tradisional di tengah maraknya serbuan alat dapur modern dan makanan-makanan instan, belakangan ini.

Tak hanya cara memasak dan aneka contoh masakan tradisional, di museum ini, pengunjung juga bisa melihat cara makan pada masa lalu. Tanpa meja makan yang mewah, namun, cukup dengan lesehan atau duduk di tikar. Tidak menggunakan sendok dan garpu, namun, cukup dengan tangan. Nah, anda berminat untuk belajar dari masa lalu atau sekedar bernostalgia dengan suasana dapur jaman dulu?. Agaknya, museum ini menjadi menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi pada masa liburan ini. (*)
Read More..
"Museum Dapur Tradisional dari Keprihatinan Maraknya Makanan Instan" was posted by: World Spy blogs, under category museum dapur tradisional and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/museum-dapur-tradisional-dari.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Friday, June 24, 2011, 8:50 PM.

Pentas Srawung Gamelan


Pardiman Djojonegoro kembali menghadirkan karya terbarunya. Garapan yang akan menampilkan sejumlah anak-anak ini nantinya dipentaskan pada tanggal 26 Juni 2011 di gedung Societed Taman Budaya Yogyakarta, mulai pukul 20.00 wib.

Menurut Pardiman, karya yang akan ditampilkan terinspirasi kenangan masa lalu. Pada masa lalu, permainan selalu erat dengan nuansa padang bulan, kemudian anak-anak bermain di pelataran sambil bernyanyi jamuran, ancak-acak alis, cublak-cublak suweng dll.
Tapi kini kondisinya lain, karena di dalam rumah anak-anak sudah dimanjakan dengan permainan game dan hiburan televisi yang lebih menarik ketimbang harus berkumpul dengan teman-temannya untuk bernyanyi bersama dipelataran. Bahkan kita cukup was-was dengan isi permainan dan acara-acara televisi yang banyak menyajikan tontonan yang belum saatnya mereka tonton atau menjadi dewasa sebelum waktunya kadang-kadang ada sebuah kerinduan bagaimana semnagat padang bulan yang memberi edukasi sosial ini hadir kembali dalam format lain yaitu dengan menciptakan ruang bermain dalam musik gamelan

Kenapa gamelan?
karena ketika seseorang bermain gamelan selain terdapat harmonisasi yang indah juga terdapat edukasi sosial yaitu sebuah nilai kebersamaan, saling mendengar, saling melihat,saling mersasakan dan saling memahami, dengan akata lain produk hasil ciptaan local jenius yang bernama gamelan itu telah menjawab kebutuhan kolektif sebuah komunitas untuk berinteraksi dan berekspresi.

selain itu ada dua hal yang bisa dicapai ketika orang bermain gamelan
yaitu kegembiraan bersama, ekspresi estetis, kesegaran fisik, kematangan emosiaonal dan daya cipta. lebih jauh gamelan merupakan contoh demokrasi yang kongkrit dengan fungsinya masing-masing


Pemain srawung gamelan bocah
Fadlan, Unggul, Abel, Jojo, Lingga, Kidung, Bima, Dila, Sasa, Sinta, Yoni, anjang, Elent.


Repertoar mantan bocah
Jazz gembeng...milah, milih, mulih dan malih...
fisik burisrawa hati sembadra....
sajian gamelan format Gadon sudah jarang kita temui kecuali di tempat tertentu, pada hal dahulu sebelum campur sari menjadi primadona pdi setiap yang punay hajatan format gadonlah yang sering terdengar, padahal format gadon ini menyisakan ruang kreatif yang b dicari kemungkinan-kemungkinan untuk diolah...
biasanya repertoarnya adalahpangkur, uler kambang...tapi kali ini gamelan bisa menberobos lintas suara dunia, seperyti pop keoncong samapai jazz...tanpa kehadiran musik barat....kita bisa menyanyikan lagu barat...

komposer
Pardiman Djoyonegoro
pemian : Dalyanto, Arya Dani Setiawan, Sandya Malakeaano,Danang Rajiv, Romel
Vokal Eny Lestari, Lanan Daruningtyas dan Pardiman Djoyonegoro.
menciptakan ruang permainan bagi anak-anak dalam gamelan adalah tantangan tersendiri.

(sumber : info seni jogja)
Read More..
"Pentas Srawung Gamelan" was posted by: World Spy blogs, under category pentas gamelan and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/pentas-srawung-gamelan.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 8:49 PM.

Pameran Seni Kriya Logam di Bandara Adi Sutjipto


Menggelar pameran ternyata tak hanya bisa dilakukan di galeri mewah atau hotel berbintang. Seorang seniman di Yogyakarta justru memilih menggelar pameran karyanya di bandara Adi Sutjipto, Sleman. Ia berharap, dengan dipasang di ruang publik, lebih banyak orang yang bisa mengapresiasi karyanya.


Ada yang berbeda di bandara Adi Sutjipto, Sleman, DIY, belakangan ini. Sejumlah karya kriya atau patung dari logam terlihat dipasang di sejumlah bagian di bandara tersebut, untuk menyemarakkan Festival Kesenian Yogyakarta  atau FKY ke-23, tahun 2011. Patung-patung ini merupakan karya seorang seniman asal Bantul, bernama Timbul Raharjo.

Timbul raharjo sengaja memilih area bandara Adi Sutjipto sebagai lokasi pameran karya-karyanya, karena, ia ingin memberikan warna lain bagi bandara kebanggaan warga yogyakarta tersebut. dengan berbagai sentuhan seni, sehingga,”Para wisatawan bisa lebih terkesan dan mempunyai kenangan indah tentang bandara tersebut,”Kata Timbul Raharjo. Apalagi, para masa liburan sekolah ini, kunjungan wisatawan ke bandara tersebut terlihat meningkat tajam. Selain itu, dibanding di galeri mewah atau hotel berbintang, dengan cara ini, karya-karya patungnya bisa diapreasiasi lebih banyak orang.

“Bandara Internasional Adi Sutjipto sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan tentunya sangat strategis untuk digunakan sebagai salah satu tempat/ media promosi berlangsungnya FKY, karenanya kami sangat mendukung kegiatan ini,” kata Agus Adriyanto, General Manager Angkasa Pura I (Persero).

Berbeda dengan patung biasanya, karya patung timbul raharjo ini banyak memanfaatkan barang-barang logam yang tidak berguna. Seperti, ring, paku, jeruji dan sebagainya. Dengan ketekunannya, berbagai logam tersebut disusun menjadi sebuah karya yang indah dan menarik. Sebagian besar karya yang dipamerkan ini mengambil tema ayam, yang menurutnya, bisa menimbulkan berbagai tafsir. (*)
Read More..
"Pameran Seni Kriya Logam di Bandara Adi Sutjipto" was posted by: World Spy blogs, under category pameran patung and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/pameran-seni-kriya-logam-di-bandara-adi.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 8:09 AM.

Bubur Bayi Anti Anemia UGM Juarai Kompetisi Teknologi Pangan Sedunia 2011


Satu lagi prestasi gemilang dicatat mahasiswa Universitas Gajahmada, Yogyakarta, dalam forum internasional. Berkat karyanya berupa bubur bayi anti anemia, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM berhasil menjadi juara dua dalam Kompetisi Teknologi Pangan sedunia 2011 di Amerika Serikat, 11 hingga 14 juni lalu.



Lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, yang berhasil menjadi juara dalam Kompetisi Teknologi Pangan sedunia 2011 di Amerika Serikat, ini adalah Aprilita Kusuma wardani, Gaung Ranggatama, Haritsah Setya Nuraini, Afni Fitriana dan Avelia Indriyani. Mereka memenangkan kompetisi bergengsi tersebut, setelah berhasil menciptakan sebuah bubur bayi penderita anemia.

Bubur tersebut dibuat menyusul keprihatinan mereka terkait tingginya angka bayi kekurangan sel darah merah atau anemia di Indonesia. “Berdasar riset kesehatan dasar tahun 2007, jumlah balita penderita anemia di indonesia mencapai tak kurang dari 27,7 persen,” kata Aprilia Kusumawardani, ketua tim. Padahal, jika terus dibiarkan, anemia yang awalnya hanya menyebabkan kelelahan, kurang tenaga dan sebagainya, bisa mengakibatkan gangguan pada jantung dan stroke.

Karenanya, mereka terus berupaya menanggulangi hal tersebut, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat. Berdasar penelitian, mereka akhirnya berhasil memformula sebuah bubur bayi anti anemia, yang disebut dengan soy rice porridge. Bubur ini merupakan campuran dari kedelai, beras dan bekatul, sehingga, mengandung nutrisi dan zat besi tinggi. Bubur ini bisa disajikan langsung dengan cara diseduh dengan air, atau dicampur dengan susu, sehingga, makin disukai balita.

Kompetisi Teknologi Pangan sedunia 2011 digelar Institute of Food Technologists atau IFT, New Orleans, Lousiana, Amerika Serikat, pada tanggal 11 hingga 14 juni lalu. Kompetisi ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kampus di belahan dunia. Selain UGM, satu kampus lagi di Indonesia, yaitu Universitas Brawijaya, Malang, juga berhasil menjadi juara dalam kompetisi ini. (*)
Read More..
"Bubur Bayi Anti Anemia UGM Juarai Kompetisi Teknologi Pangan Sedunia 2011" was posted by: World Spy blogs, under category bubur bayi and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/bubur-bayi-anti-anemia-ugm-juarai.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Thursday, June 23, 2011, 9:26 PM.

Ibu-ibu Korban Merapi Bangkit dengan Nastar Pisang


Buah pisang jenis uter, yang biasanya berharga murah dan hanya menjadi makanan burung, di tangan-tangan kreatif ibu-ibu korban Merapi di dusun Srunen, desa Glagaharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY, ternyata dibuat kue nastar yang sangat enak dan bernilai ekonomi tinggi. Pemanfaatan buah pisang menjadi kue nastar ini merupakan salah satu upaya ibu-ibu tersebut untuk membangkitkan perekonomian keluarga, setelah sempat terpuruk akibat bencana letusan Merapi, beberapa waktu lalu.

Inilah kue-kue nastar buatan ibu-ibu korban letusan gunung Merapi, yang tinggal di dusun Srunen, desa Glagaharjo, kecamatan Cangkringan, Sleman. Sekilas memang tidak ada bedanya dengan kue nastar kebanyakan. Namun, jika dicicipi, ada rasa yang berbeda pada kue nastar ini. Terlihat sangat kental aroma dan rasa pisangnya.

Berbeda dengan kebanyakan kue sejenis lainnya, kue nastar buatan ibu-ibu di kawasan yang hanya berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi ini memang dibuat dengan menggunakan pisang. Mereka memanfaatkan buah pisang yang sudah mulai tumbuh di kawasan tersebut, setelah pada letusan merapi beberapa waktu lalu, semua jenis pepohonan di kawasan itu rusak parah dan mati.

Kemampuan membuat nastar dari pisang ini dipunyai ibu-ibu tersebut setelah mendapat pelatihan dari Institut Pertanian Yogyakarta dan kelompok wanita tani Seruni, Sendangtirto, Berbah, Sleman. “Pelatihan dilakukan, sebagai upaya membangkitkan kembali perekonomian warga setempat, dengan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah ini,” kata Nuraini, penggagas pelatihan ini.

Selain mudah didapat, ibu-ibu korban Merapi ini sengaja memanfaatkan pisang untuk membuat kue nastar, “karena, belum banyak terdapat di pasaran, sehingga, diharapkan bisa lebih cepat laku dan membuat desa ini semakin dikenal orang,” kata Suyati, seorang warga.


Cara pembuatan kue nastar dari pisang ini sangat sederhana. awalnya, buatlah selai pisang, dengan menggunakan satu sisir pisang matang, gula pasir setengah kilogram dan sitrun satu sendok teh. Setelah itu, campuran pisang, gula pasir dan sitrun tersebut diblender dan dimasak sampai kering.

Sementara kulit kue nastar dibuat dari campuran tepung pisang, tepung terigu, margarine, gula halus dan telur. awalnya, margarine dan telur dicampur dengan cara dikocok. Setelah itu, masukkan tepung sebagai perekat dan aduk sampai mengental. buat bulatan kecil dan pipihkan. Baru setelah itu, isi dengan selai pisang, yang sudah dibuat sebelumnya. Setelah ditaruh di loyang dan diolesi kuning telur, kue nastar pun dipanggang sampai matang. Nah, anda ingin mencobanya?. (*)
Read More..
"Ibu-ibu Korban Merapi Bangkit dengan Nastar Pisang" was posted by: World Spy blogs, under category nastar pisang and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/ibu-ibu-korban-merapi-bangkit-dengan.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 6:18 PM.

Wayang Klithik yang Makin Langka


 Sempat mengalami masa kejayaan pada tahun 1970-an, keberadaan wayang klithik, belakangan ini, terlihat mulai langka dan hampir punah. Bahkan, dalang wayang klithik yang saat ini masih bertahan di wilayah diy pun diketahui tinggal satu orang, yaitu Ki Sudarminta, asal Tambaksari, Ngemplak, Sleman.

Hingga tahun 1970-an, pentas wayang klithik semacam ini mungkin bukan merupakan barang yang langka di wilayah DIY. Terutama di wilayah perbatasan kabupaten Sleman, diy dengan kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Hampir setiap ada perhelatan keluarga, seperti penganten atau khitanan anak, pentas wayang jenis ini selalu digelar.

Namun, seiring perkembangan zaman, keberadaan wayang klithik ternyata masih terpinggirkan dan hampir punah. Tidak banyak lagi pagelaran wayang klithik, karena, sudah digantikan berbagai hiburan modern lain, seperti organ tunggal, campur sari dan sebagainya.

Tak ayal, jumlah dalang wayang klithik pun, saat ini, terus berkurang. Satu-satunya dalang wayang klithik yang masih bertahan adalah Ki Sudarminta, asal Tambaksari, Ngemplak, Sleman. Meski bertahan, ia mengaku sudah jarang pentas wayang klithik. Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir, ia mengaku, baru mementaskan wayang klithik sebanyak 2 kali.

“Awalnya, saya hanyalah seorang perajin wayang klithik, namun, karena sering diminta mementaskan, ia pun akhirnya mencoba menjadi dalang wayang jenis ini,” kata Ki Sudarminta. Dibanding memainkan wayang purwa dari kulit, memainkan wayang klithik harus lebih berhati-hati, karena, “jika tidak, wayang klithik justru akan rusak atau patah”, ujar Ki Sudarminta. Berbeda dengan wayang purwa biasa, wayang klithik memang terbuat dari kayu yang keras.

Wayang klithik pertama kali diciptakan oleh raja kraton Surakarta, Sunan Pakubuwono ke-dua, dengan mengadopsi dari munculnya wayang krucil, yaitu wayang kulit berukuran kecil. Wayang klithik dibuat dari kayu yang pipih pada bagian tubuh, kaki dan kepalanya. Sementara, pada bagian tangannya, masih dibuat dari kulit. Karena saat dipentaskan menimbulkan bunyi klithik-klithik, wayang ini pun disebut wayang klithik. Berbeda dengan wayang kulit biasa yang mengambil cerita dari Mahabarata dan Ramayana, pentas wayang klithik biasanya mengambil cerita dari jaman Panji Kudalaleyan di Pajajaran hingga jaman Prabu Brawijaya di Majapahit. (*)
Read More..
"Wayang Klithik yang Makin Langka" was posted by: World Spy blogs, under category wayang klithik and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/wayang-klithik-yang-makin-langka.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 5:59 PM.

Panggung Boneka, Sosialisasi Tertib Lalu Lintas ala Polda DIY

Direktorat Lalu Lintas Polda DIY ternyata mempunyai cara unik untuk mensosialisasikan tertib lalu lintas pada anak-anak. Yaitu, dengan menggunakan panggung boneka. tokoh utamanya, bernama si pentul, yang merupakan singkatan dari “saya ini penyuluh dan penerang tertib undang-undang lalu lintas”.


Ada suasana berbeda di Taman Gajah, komplek lapangan Denggung, Sleman, DIY, selasa siang (21/6). Puluhan anak dan orangtua terlihat berdiri rapi di samping mobil bertuliskan “Direktorat Lalu Lintas Polda DIY”.  Bukan untuk mengurus perpanjangan surat ijin mengemudi atau keperluan lain, mereka ternyata tengah menyaksikan sebuah panggung boneka, yang sedang digelar di atas mobil tersebut.

Inilah salah satu cara unik, yang dilakukan Ditlantas Polda DIY, untuk mensosialisasikan tertib lalu lintas kepada masyarakat, terutama anak-anak. Panggung boneka, yang baru dirintis sejak bulan mei lalu ini, menampilkan tokoh utama, yaitu seorang anak sekolah bernama Si Pentul. “Si Pentul sendiri merupakan singkatan dari saya ini penyuluh dan penerang tertib undang-undang lalu lintas,” Kata AKBP Muhammad Affandi, Kasubdin Dikyasa Polda DIY.


Karena digunakan sebagai media penyuluhan tertib lalu lintas, cerita-cerita yang diangkat pun berkisar tentang rambu-rambu lalu lintas dan keselamatan di jalan raya, dengan diselipi sedikit cerita keseharian anak-anak. Cara ini dilakukan, sebagai upaya agar penyuluhan tertib lalu lintas bisa lebih menarik dan dekat dengan anak-anak.

Meski mampu menyita perhatian anak-anak, cerita, yang dibawakan dalang Ki Subarkah berpangkat AKP ini, terlihat masih sangat kaku dan berjalan lambat. Intro atau pembukaan cerita yang terlalu lama juga terlihat sangat membosankan anak-anak, sehingga, tidak sedikit anak yang sudah meninggalkan panggung, sebelum pentas boneka dimulai. Beruntung, di tengah acara, dilakukan interaksi boneka dengan anak-anak, yang dipandu oleh seorang polwan. Terobosan ini setidaknya mampu membuat suasana bisa lebih hidup dan akrab, sehingga, bisa mengurangi kebosanan anak-anak. (*)
Read More..
"Panggung Boneka, Sosialisasi Tertib Lalu Lintas ala Polda DIY" was posted by: World Spy blogs, under category panggung boneka and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/panggung-boneka-sosialisasi-tertib-lalu.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 5:53 PM.

Jabarwes, Drama Tradisional di Sleman yang Makin Terpinggirkan


Meski sudah berkembang di Sleman, DIY, sejak puluhan tahun lalu, kesenian drama tradisional Jabarwes ternyata tidak banyak diketahui masyarakat umum, termasuk warga setempat. Seiring perkembangan jaman, belakangan ini, kesenian tradisional tersebut memang sudah jarang dimainkan, sehingga, makin terpinggirkan dan hampir punah.

Kesenian drama tradisional Jabarwes ini sebenarnya sudah berkembang di Sleman, DIY, sejak puluhan tahun lalu. Bahkan, diperkirakan sudah ada sejak jaman Mataram Islam.

Dari penampilannya, Jabarwes terlihat sangat berbeda dengan kethoprak maupun wayang orang, karena, kesenian ini tak hanya menggabungkan dua unsur kesenian tersebut namun juga kesenian lain, yaitu wayang golek. Atau dengan kata lain, jabarwes merupakan pentas wayang golek, namun, dimainkan oleh manusia. “Karenanya, gerakan-gerakan tari para pemain pun dibuat tidak luwes, namun, menyerupai gerakan wayang golek dari kayu, yang sangat kaku”, kata Sukamto, salah seorang pemain Jabarwes. 


Berbeda dengan drama tradisional lain, seperti kethoprak dan wayang orang, jabarwes mengangkat cerita yang diambil dari buku Serat Menak, dengan tokoh-tokoh yang populer seperti Umar Moyo, Jayengrono, Putri Rengganis, Prabu Roro dan sebagainya. Drama ini sebenarnya sangat kental unsur-unsur islam, karena, bersumber pada cerita dari penyebaran islam di persia. Karena mengadaptasi pentas wayang golek, dalam jabar wes, juga terdapat dalang dan gunungan, sebagai penghubung cerita.

Meski sudah puluhan tahun ada, kesenian ini ternyata tidak banyak diketahui masyarakat, termasuk warga sleman sendiri. Belakangan, kesenian tradisional tersebut memang sudah jarang dimainkan, karena, tidak lagi diminati masyarakat. “Seiring perkembangan jaman, keberadaan kesenian ini sudah kalah dengan kesenian genre baru lain, seperti campur sari, organ tunggal dan sebagainya,” tambah Kamto.

Tak ayal, selain jarang pentas, para seniman jabarwes mengaku, kesulitan untuk melakukan regenerasi pemain, karena, tidak ada lagi generasi muda yang berminat dengan kesenian ini. karenanya, tak bisa dipungkiri, jika kebanyakan pemain jabarwes berasal dari kalangan generasi tua.

Mereka khawatir, jika tidak segera mendapat perhatian dari pemerintah, kesenian tradisional ini akan makin terpinggirkan dan punah. Nah, jika hal itu terjadi, kita akan kehilangan satu lagi karya tradisi adiluhung bangsa indonesia, setelah hilangnya sejumlah kesenian tradisional lain di tanah air. (*)
Read More..
"Jabarwes, Drama Tradisional di Sleman yang Makin Terpinggirkan" was posted by: World Spy blogs, under category jabarwes and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/jabarwes-drama-tradisional-di-sleman.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Tuesday, June 21, 2011, 3:03 AM.

Lomba Plesetan

Bagi anda yang suka memelintir kata, FMI menantang anda untuk ikut Lomba Plesetan di Pasar Kangen Jogja. Acara lomba yang unik ini bakal digelar pada 21 Juni 2011 pukul 19.00 WIB--Selesai, sedang finalnya bakal dilangsungkan 22 Juni 2011.

~~ Daftar gratis ke +628158746708, 08122769242

Ada hadiah menarik yang telah kami siapkan untuk anda jika benar-benar jago memelesetkan kata.

Acara ini diprakarsai oleh teman-teman Folk Mataraman Institute.
Read More..
"Lomba Plesetan" was posted by: World Spy blogs, under category lomba plesetan and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/lomba-plesetan.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 2:11 AM.

Rockumentary #4 : KISStory

Rockumentary edisi ke-4 kali ini akan menampilkan film dokumenter tentang grup musik hard rock era 70-an, KISS. KISS merupakan salah satu grup musik hard rock dari Amerika Serikat.

Dibentuk di New York City pada bulan Januari 1973, KISS telah menjual jutaan keping album dengan dianugerahi 24 album emas, serta telah menjual lebih dari 40 juta album di Amerika Serikat dan penjualan album mereka di seluruh dunia melebihi 100 juta album.

Mari bergabung
Info lengkap : http://gedungkeseniansolo.org/rockumentary-4-kisstory-rock-n-roll-over
Read More..
"Rockumentary #4 : KISStory" was posted by: World Spy blogs, under category pentas musik and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/rockumentary-4-kisstory.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 2:07 AM.

RINDU TERLARANG - Pemutaran dan Diskusi Film

Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT) akan menyelenggarakan pemutaran dan diskusi film pada tanggal 23 Juni 2011 Pukul 19.00 WIB di Teater Arena TBJT Solo. Selain pemutaran film, acara juga akan diadakan ngobrol bareng tentang film yang diputar bersama Bowo Leksono (filmaker dan Direktur Festival Film Purbalingga) dan Damar Ardi (programer festival film dan pengelola website komunitasfilm.org)
Tiga film yang akan diputar :

Peronika
Bowo Leksono
Fiksi | 13 mnt | Laeli Leksono Films | Purbalingga | 2004
Dikisahkan pada suatu ketika muncul masalah dalam keluarga yang melibatkan pihak ketiga. Seseorang bernama Peronika tertuduh sebagai pembawa masalah. Siapakah Peronika itu? Mengapa ia bisa terlibat sebagai tertuduh?
* 12 Besar Festival Film Indonesia (FFI) 2004
* Tahap I Global Indie Film Festival (GIFF) 2005
* Ide Cerita Terbaik Sulasfifest (Surabaya 13 Film Festival) 2005
* Nominasi Mafviefest (Malang Film Video Festival) 2006
* Film Pembuka Festival Film Pendek Konfiden 2006
* Indonesian Film Festival 2006 Melbourne University Australia
* European Film Festival 2007
* Aktor Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008
* Dalang Mumpuni Ganesha Film Fest (Ganffest) 2008
* ASEACC Ateneo & Mag:net Katipunan, Ateneo De Manila University, 22 November 2008

Pigura
Darti dan Yasin
Fiks/24 menit/Sawah Artha Film/2010/Purbalingga
Sinopsis : Kerinduan Gati pada ayahnya yang lama sekali tidak pulang, memotivasi Gati belajar giat. Apalagi Simbok selalu mengingatkan bahwa ayahnya akan cepat pulang jika Gati rajin belajar.
* Film Terbaik Festival Film Remaja 2010
* Sutradara Terbaik Festival Film Remaja 2010
* Kameraman Terbaik Festival Film Remaja 2010
* Editor Terbaik Festival Film Remaja 2010
* Film Terbaik II Festival Film Anak Medan 2010
* Sutradara Terbaik Festival Film Anak Medan 2010
* Penghargaan Khusus Dewan Juri Festival Film Indonesia 2010
* Film Terbaik Festival Film Solo (FFS) 2011 kategori Gayaman Award

Denting Harmoni Daya Hidup
Warih AP
Dokumenter/24 Menit/2010/Solo
Ketika musik sudah menjadi jalan hidup, Apapun dilakukan.

Info : 087836877666
Read More..
"RINDU TERLARANG - Pemutaran dan Diskusi Film" was posted by: World Spy blogs, under category pemutaran film and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/rindu-terlarang-pemutaran-dan-diskusi.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 2:04 AM.

Pekan Budaya Masuk Kampus

Bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Prop. DI Yogyakarta, Dinas Pariwisata Prop. DI Yogyakarta, Dinas Dikpora Prop. DI Yogyakarta, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Yogyakarta, dan humanisma, Universitas Widya Mataram Yogyakarta yang beralamat di nDalem Mangkubumen KT III/237 Yogyakarta, akan menyelenggarakan Pekan Budaya Masuk Kampus.


Ini merupakan penyelenggaraan yang pertama kali berlangsung pada tanggal 23 Juni s/d 01 Juli 2011 bertempat di kampus nDalem Mangkubumen (sebelah barat pasar Ngasem) dengan beberapa kegiatan :
• Festival Dolanan anak SD se DI Yogyakarta dengan mengundang siswa/i SD di wilayah DI Yogyakarta. berlangsung setiap hari dari pukul 09.00 - 16.00 WIB.

• Invitasi Kethoprak Anak se-DIY memperebutkan piala/trophy Sri Sultan HB X dan KGPA IX

• Gamelan session dengan mengundang kelompok gamelan SMA di wilayah Yogyakarta untuk menampilkan kreasinya. berlangsung setiap hari pukul 12.15 - 14.00 WIB.

• Bazaar buku murah, festival jajanan pasar, serta pentas seni & kreativitas (spontanitas) di sela-sela acara utama. berlangsung setiap hari pukul 09.00 - 20.00 WIB.

• Seminar/Diskusi budaya dengan mengangkat tema menumbuhkembangkan budaya-budaya konstruktif di masyarakat dengan para pemakalah dari pegiat budaya (muda) dengan berbagai latar belakang yang berbeda. berlangsung pada tanggal 28 Juni 2011 pukul 09.00 - selesai.

• Pergelaran Wayang Orang oleh siswa SMA di Yogyakarta, sinergi dengan Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, berlangsung tanggal 27-29 Juni 2011 pukul 19.00 - 23.00 WIB.

• Program Minum Susu Gratis persembahan dari Reeal Good untuk Anak Indonesia. selama festival berlangsung.

Informasi :
Sekretariat Pekan Budaya Masuk Kampus 2011
Universitas Widya Mataram Yogyakarta
nDalem Mangkubumen KT III/237 Yogyakarta
Telp : +0274 - 385 113 ....(jam kerja)
• Puji Qomariyah (08156802236)
• Erna Tri Rusmala Ratnawati (085868635198)
• Sunarta (08122757050) ..... (diluar jam kerja)
Read More..
"Pekan Budaya Masuk Kampus" was posted by: World Spy blogs, under category pekan budaya and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/pekan-budaya-masuk-kampus.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, , 2:00 AM.

Reog dan Jathilan se-DIY Kumpul di Kaliurang

Berbagai kegiatan untuk meramaikan kembali obyek wisata Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus digelar oleh berbagai pihak baik tingkat propinsi maupun kabupaten. Dinas Pariwisata Propinsi DIY kembali akan menggelar event berupa Festival Reog dan Jathilan se-DIY pada hari Minggu 19 Juni 2011 mendatang di Tlogo Putri Kaliurang Sleman. Event ini akan diikuti oleh 12 peserta dari kabupaten/ kota se DIY.


                Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Propinsi DIY Tazbir, SH, M.Hum, Senin 13 Juni 2011 melalui saluran telepon. Tazbir menambahkan bahwa maksud dan tujuan dilaksanakannya festival reog dan jathilan se DIY tersebut adalah untuk memperkenalkan dan mempromosikan nilai seni tradisi sebagai salah satu aset budaya, sebagai wahana berekspresi dan berkreasi bagi pelaku seni budaya dan untuk memberikan sajian atraksi kepada wisatawan baik domestik maupun manca negara.
                Sedangkan menurut Ketua Panitia Festival Reog dan Jathilan se DIY Moh. Haliem, SH, festival kali ini mengambil tema “Pengembangan kesenian tradisional sebagai aset wisata budaya yang beranjak pada kearifan lokal”. Kali ini panitia menyediakan uang pembinaan sejumlah Rp.20.000.000 dengan perincian Juara I Rp.5.000.000, trophy dan piagam, Juara II Rp.4.000.000, trophy dan piagam, Juara III Rp.3.500.000, trophy dan piagam, Juara Harapan I Rp.3.000.000, trophy dan piagam, Juara Harapan II Rp.2.500.000, trophy dan piagam, dan Juara Harapan III Rp.2.000.000, trophy dan piagam.
 Peserta festival berjumlah 12 kelompok yang terdiri atas 6 kelompok reog dan 6 kelompok jathilan. Secara rinci ke 6 kelompok reog adalah Seneng Bareng (Kabupaten Kulon Progo), Bergodo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Langen Budoyo (Kabupaten Bantul), Suroyodo dan Sri Kuncoro (Kabupaten Sleman), dan OMM 114 (Kota Yogyakarta). Sedangkan ke 6 kelompok jathilan meliputi Aryo Penangsang (Kabupaten Kulon Progo), Kusumo Turonggo Mudo (Kabupaten Gunungkidul), Arumsari (Kabupaten Bantul), Kudo Mudo Satrio dan PKJS (Kabupaten Sleman), dan Satrio Mudo Budoyo (Kota Yogyakarta).
Penilaian festival reog dan jathilan tersebut meliputi aspek kesesuaian tema, nilai edukasi, penyajian, kreatifitas, atraksi, harmoni/keselararasan. Adapun juri berasal dari pakar dan praktisi profesional dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan Dinas Kebudayaan Propinsi DIY.
Secara terpisah Plh. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Aji Wulantara, SH mengungkapkan bahwa pihaknya mengharapkan berbagai event yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Propinsi DIY, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman maupun pihak-pihak lain dapat menghidupkan kembali gairah kepariwisataan dikawasan tersebut yang pada gilirannya dapat meningkatkan sektor perekonomian pasca terjadinya erupsi Merapi.
Aji juga mengharapkan segenap warga masyarakat Kaliurang agar meningkatkan gairah dan semangat serta persaingan positif. Disisi lain agar sektor kepariwisataan di Kaliurang lebih kuat lagi diharapkan agar menjalin keterpaduan antara berbagai komunitas yang ada dikawasan tersebut diantaranya pengelola pondok wisata, jasa boga, pedagang asongan, pokdarwis, dsb.-
                                                                               Sleman, 13 Juni 2011
Kepala Seksi Dokinfo Pariwisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sleman


Wasita, SS, MAP



SMS Hotline: Wasita HP. 085743961968

Jl. Pringgodiningrat No.13 Beran Tridadi Sleman
Yogyakarta Telp/Fax:0274-869613
Website  : www.tourismsleman.com,
Read More..
"Reog dan Jathilan se-DIY Kumpul di Kaliurang" was posted by: World Spy blogs, under category festival jathilan and permalinks https://world-spy.blogspot.com/2011/06/reog-dan-jathilan-se-diy-kumpul-di.html. Ratings: 1010 Votings: 97,687, Sunday, June 12, 2011, 10:50 PM.
 
© 2012 World Spy
Is Hosted by Blogger