Di tangan kreatif ibu-ibu di Berbah, Sleman, DIY, kulit pisang yang biasanya hanya dibuang ternyata bisa dijadikan bahan membuat kerupuk yang sangat gurih dan renyah. Kerupuk kulit pisang ini dirintis ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani atau KWT Seruni sejak lima bulan lalu, sebagai bentuk keprihatinan banyaknya limbah kulir pisang di wilayahnya.
Bagi kebanyakan orang, kulit pisang seperti ini biasanya hanya dibuang dan menjadi sampah yang tidak berguna. Namun, di tangan kreatif ibu-ibu Kelompok Wanita Tani atau KWT Seruni, Dusun Gamelan, Sendangtirto, Berbah, Sleman, kulit pisang ternyata bisa diubah menjadi sebuah camilan yang sangat gurih dan renyah. Yaitu, Kerupuk Kulit Pisang.
Awalnya, kulit pisang dibersihkan dengan menggunakan air kapur untuk menghilangkan getah dan noda-noda hitamnya. Setelah itu, dibilas dan direbus hingga matang. Kulit pisang yang sudah matang, selanjutnya dihaluskan dengan blender. Setelah halus, campur dengan air dan tepung tapioka hingga mengental. Jangan lupa tambahkan bawang putih dan garam sebagai penyedap rasa.
Setelah mengental, dibentuk bulatan-bulatan kecil dan dicetak menjadi lempengan dengan menggunakan alat penumbuk. Lempengan ini kemudian dijemur hingga kering dan siap digoreng. Kerupuk kulit pisang siap disajikan sebagai camilan dengan cara digoreng. Namun, jangan goreng terlalu lama, karena, tidak akan renyah dan rasanya juga tidak nikmat.
Kerupuk Kulit Pisang ini mulai dirintis Kelompok Wanita Tani Seruni, sejak lima bulan lalu, sebagai bentuk keprihatinan terhadap banyaknya sampah kulit pisang di wilayah tersebut. “Dengan tujuh kali percobaan, akhirnya baru bisa ditemukan formula yang pas untuk menciptakan kerupuk kulit pisang yang gurih dan renyah,” Kata Ratna Prawira, Ketua KWT Seruni. Ditambahkannya, “Kami biasa memanfaatkan kulit pisang uter yang harganya sangat murah. Biasanya pisang ini tidak disukai, karena, rasanya kurang manis”.
Setelah digoreng, biasanya kerupuk kulit pisang ini dikemas dalam ukuran 150 gr dan dijual dengan harga sangat murah, yaitu Rp 4 ribu per bungkus. Biasanya, kerupuk kulit pisang ini dipasarkan di toko oleh-oleh dan supermarket yang banyak tersebar di Yogyakarta.
Dengan rasa cukup enak dan harga murah, mereka mengaku sering kewalahan menerima pesanan. Apalagi, selama ini mereka hanya memanfaatkan panas matahari untuk pengeringan. Sehingga, jika cuaca mendung, merekapun akan kesulitan berproduksi.
Selain kerupuk kulit pisang, Kelompok yang didirikan sejak satu setengah tahun lalu ini juga memanfaatkan pisang untuk berbagai jenis bahan makanan lain. Seperti tepung pisang, sambal goreng pisang, kopi jahe pisang dan sistik jantung pisang. Bagi mereka, banyak cara dilakukan untuk meningkatkan pendapatan sepanjang kreatif dan mau berusaha. Nah, anda mau mencobanya?. (*)