Peresmian Langgeng Art Foundation dan Langgeng Bistro
Kamis, 12 Mei 2011, 16:00 WIB sampai dengan
Jumat, 13 Mei 2011, 04:00 WIB
SELAMETAN Digital, acara pemutaran Video dan Seni Media Baru Semalam Suntuk pada Kamis, 12 Mei 2011 ini diselenggarakan untuk menandai peresmian Langgeng Art Foundation (LAF) dan Langgeng Bistro.
LAF adalah lembaga nirlaba yang bergiat di bidang seni rupa kontemporer di Indonesia; khususnya untuk mewadahi berbagai kegiatan penciptaan karya seni, presentasi, dan diskusi mengenai berbagai aspek strategis yang berkenaan dengan perkembangan dan kemajuan praktik seni rupa kontemporer di Indonesia. LAF memfokuskan diri pada kegiatan pameran, commission works, proyek-proyek seni, pertukaran seniman atau residensi, seri kuliah umum, dan berbagai jenis publikasi.
Seperti umumnya selametan yang dilakukan oleh keluarga di Yogyakarta, dalam acara SELAMETAN Digital ini, LAF membuka ‘rumah’, mengundang sahabat dan kerabat, serta masyarakat Yogyakarta, untuk datang, berkenalan dan jadi bagian dari aktifitas LAF kedepannya. Dalam kesempatan ini, akan diputar sejumlah karya seni video, web art, filem, dan berbagai dokumentasi yang terkait selama semalam suntuk—layaknya kebiasaan masyarakat Yogyakarta menonton pertunjukan wayang.
Acara sederhana ini sesungguhnya dapat menjadi gambaran serba sedikit tentang visi-misi LAF. Pertama-tama, LAF mengakui berbagai kekhasan sosial-kultural kota tempat kami berdomisili, Yogyakarta, dengan segala kemeriahan kegiatan seni rupa-nya yang penuh semangat kekeluargaan, energi inti dinamika kegitan seni rupa di kota ini dari dulu hingga sekarang. Dengan semangat itulah kegiatan kesenian di Yogyakarta pada umumnya telah dan terus menyumbang bagi pengayaan praktik kesenian kontemporer di Indonesia. Pada saat bersamaan, LAF juga ingin terus menjadi bagian dari perkembangan praktik kesenian yang berlangsung di sekitar kita hari ini dengan segala perubahannya yang serba cepat dan dinamis.
Presentasi berbagai karya video dan “seni media baru” (“new media art”) ini adalah upaya LAF untuk mengakrabkan diri dengan berbagai perkembangan seni rupa berbasis teknologi digital masa kini. Istilah “seni media baru” disini dilihat dalam perspektif yang luas: di satu sisi ia berkenaan dengan berbagai kemungkinan luas (bentuk dan jenis karya seni rupa) yang masih dapat dicapai dengan mengolah perangkat (lunak maupun keras) teknologi digital masa kini; sementara di sisi lain, upaya perupa memasukkan unsur teknologi sebagai komponen utama karya seni rupa adalah modus berkarya yang sesungguhnya “kuno”, sudah dilakukan dari masa ke masa. Dalam konteks percepatan perkembangan teknologi digital masa kini, apa yang “baru” beberapa tahun lalu bisa dianggap biasa, atau bahkan “jadul” di hari ini.
Beragam karya seni rupa video serta sejumlah dokumentasi mengenai perkembangannya di Indonesia, hasil karya perupa dari Indonesia, akan ditampilkan disini. Melengkapi itu, LAF juga menampilkan karya video Nam June Paik dan Joseph Beuys, sebagai contoh karya para ‘perintis’ video art dan ‘media baru’ (di masa mereka aktif) dalam praktik seni rupa kontemporer. Tak kalah menarik, tampil juga karya Miltos Manetas, sebagai contoh karya yang bersandar pada teknologi digital (data, konektivitas internet, komputer).
Seniman yang turut berpartisipasi dalam SELAMETAN Digital adalah:
Ade Darmawan (Indonesia); Anggun Priambodo (Indonesia); Douglas Davis (USA); Genevieve Chua (Singapora); Harwan “Aconk” Panuju (Indonesia); Joseph Beuys (Jerman); M. Adel Pasha (Indonesia); Miltos Manetas (USA); Muhammad Akbar (Indonesia); Nam June Paik (Korea); R.E. Hartanto (Indonesia); Reza “Asung” Afisina (Indonesia); Sara Nuytemans (Belanda); Su Tomesen (Belanda); Tromarama (Indonesia); Wimo Ambala Bayang (Indonesia); Wok The Rock (Indonesia); Yusuf Ismail (Indonesia); 10 Years of Video Art in Indonesia (dikuratori oleh Hafiz, Indonesia); Green Papaya Projects (karya-karya terpilih, Filipina); akumassa (karya-karya terpilih, Indonesia); OK Video Militia ( karya-karya terpilih, Indonesia); Video Battle ( karya-karya terpilih, Indonesia) (*)