Sekilas, memang tidak ada bedanya sepeda motor ini dengan sepeda motor kebanyakan. Bisa melaju kencang di jalan raya dan enak dikendarai dalam kondisi apapun.
Perbedaannya baru terlihat saat berhenti dan diisi bahan bakar. Bukan drigen berisi bensin, sang pemilik justru mengeluarkan sebuah perangkat listrik untuk mengisi bahan bakar sepeda motor ini. Caranya, seperti jika kita mencharge atau mengisi baterai handphone atau perangkat listrik lainnya.
Tidak seperti kebanyakan sepeda motor, kendaraan yang diciptakan tim inovasi SMK Negeri 1 Seyegan, Sleman, ini memang tergolong unik. Sepeda motor ini menggunakan dua sumber bahan bakar, yaitu baterai listrik dan bensin. Karenanya, bisa lebih menghemat penggunaan bahan bakar bensin. Jika bensin sedang habis atau menipis, baterai listrik bisa langsung difungsikan dan sepeda motor pun tetap bisa melaju kencang.
"Sepeda motor ini diberinama LISIN, yang merupakan singkatan dari Motor Listrik dan Motor Bensin," kata Junaedi, salah seorang guru SMK Negeri 1 Seyegan. "Sepeda motor ini memiliki dua kunci dan skalar starter," jelasnya. Satu kunci untuk menyalakan mesin bensin, satu kunci untuk menyalakan mesin listrik. Tinggal pilihan kita, mau menggunakan yang mana.
Untuk membuktikan jalannya mesin listrik, lihatlah putaran roda belakang ini. Roda ini bisa berputar kencang, meski rantai sepeda motor tidak bergerak sedikitpun. Hal ini bisa terjadi, karena roda belakang dihubungkan juga dengan sebuah mesin listrik yang bisa memutar roda secara langsung. Sementara, perputaran roda belakang dengan rantai dihubungkan dengan mesin motor berbahan bakar bensin.
Diperlukan waktu sekitar 2 bulan untuk mewujudkan sepeda motor yang diharapkan bisa menjadi solusi penghematan bbm dan mengurangi polusi udara ini. Sebelum dipamerkan ke khalayak umum, sepeda motor ini sudah berulangkali diujicobakan di jalan raya sekitar Sleman dan Yogyakarta.
Sayangnya, meski gabungan dua mesin sudah bisa berfungsi dengan baik, sepeda motor inovatif ini diakui masih banyak kekurangan. Antara lain, mesin motor listrik ternyata hanya efektif digunakan di kondisi jalan menurun atau datar. Selain itu, disain sepeda motor juga belum sempurna, karena, menempatkan mesin motor bensin pada posisi kurang aman dan nyaman bagi pengendaranya. Namun, pihak SMK Negeri 1 Seyegan, menyatakan akan terus menyempurnakan karya inovatif ini, sehingga benar-benar bisa dinikmati masyarakat umum dengan baik. (*)